Crackthecrises

Situs Informasi Terbaik

5 Jenis Togel yang Pernah Legal di Indonesia, Apa Saja?

5 Jenis Togel yang Pernah Legal di Indonesia, Apa Saja

Permainan judi memang dilarang di Indonesia, namun apakah anda tahu bahwa permainan togel pernah dilegalkan di Tanah Air? Setidaknya ada 5 jenis togel yang dilegalkan di Indonesia dan di sini anda akan mengetahui apa saja jenis-jenisnya. Mungkin ada dari anda yang masih asing atau belum mengetahui apa saja kelima jenis judi togel yang dimaksud.

Kalau kita berbicara mengenai togel memang permainan taruhan yang satu ini begitu terkenal di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Cara bermain yang unik dan berbeda dengan judi lain memberikan kesan tersendiri ketika memainkannya. Togel atau toto gelap sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan hingga saat ini masih eksis. Dulunya di Tanah Air hanya segelintir orang yang memainkannya, namun seiring berjalannya waktu togel juga bisa dinikmati oleh siapa saja.

5 Jenis Togel yang Pernah Legal di Indonesia

Kalau membicarakan mengenai sejarah dari permainan yang satu ini, kapan togel diawali, dan siapa yang mencetuskannya memang cukup banyak yang menanyakannya. Sejarah panjang menghiasi permainan togel, bahkan di Indonesia pernah melegalkan beberapa jenis togel seperti yang ada di bawah ini:

1. Lotto

Lotto adalah permainan judi dengan singkatan Lotre Totalisator, pada saat tahun 1968 judi ini dijual oleh pemerintah Surabaya dengan tujuan menghimpun dana untuk mensukseskan PON (Pekan Olahraga Nasional). PON tersebut diadakan pada 1969.

2. Porkas

Ketika membeli kupon Porkas maka pembeli harus menebak hasil dari pertandingan yang ada di 14 klub yang sedang bertanding di Galatama. Hasil pertandingannya apakah seri, kalah, maupun menang. Regulasi dari judi yang satu ini memang lebih ketat ya dibandingkan dengan togel yang lain, karena Porkas sendiri hanya diizinkan keberadaannya hingga ke tingkat kabupaten saja. Anak di bawah usia 17 tahun dilarang untuk memainkan, menjual, maupun mengedarkannya.

3. Toto dan NALO (Nasional Lotre)

Ali Sadikin yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI bukan hanya mengizinkan berdirinya kasino, melainkan permainan lotre juga dilegalkan. Permainan tersebut diberikan nama Toto dan NALO. Karena beliau mengizinkan perjudian tersebut dalam waktu 10 tahun anggaran DKI meningkat drastis hingga 1.000 persen, yang semula hanya Rp66 juta hingga akhirnya menjadi Rp89 miliar. Ketika itu Jakarta terus berbenah dan dari hasil perjudian juga sekolah, jalan raya, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya dibangun.

4. SDSB (Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah)

Yang selanjutnya adalah permainan judi bernama SDSB, pada saat itu KSOB menjadi judi yang dianggap negatif hingga pada akhirnya diganti menjadi SDSB. Nah, dalam judi ini para pemain tidak perlu melakukan tebakan skor melainkan hanya membeli kupon undian yang telah disediakan. Kuponnya juga cukup beragam, seperti kupon A yang dihargai dengan Rp5 ribu dan hadiah yang bisa didapatkan Rp1 miliar, ada juga kupon B dengan harga lebih terjangkau yaitu Rp1 ribu dengan hadiah yang bisa didapatkan oleh pemain mencapai Rp3,6 juta.

Pada mulanya kupon A dan B ini hanya ditarik seminggu sekali saja, yaitu di setiap hari minggu pukul 12 malam. Namun masyarakat yang begitu antusias dalam memainkan judi ini membuat pengundian dilakukan 2 kali dalam seminggu dan disiarkan juga pengundiannya lewat radio.

5. KSOB (Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah)

Pada akhir tahun 1987 Porkas diganti menjadi KSOB yang memiliki singkatan Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah. Ya sebenarnya inti dari KSOB sama saja karena pemerintah pada saat itu merestuinya dengan tujuan membantu pembinaan serta pengembangan untuk prestasi olahraga di Indonesia. Namun perbedaannya KSOB harus ditebak pembeli dengan lebih kompleks, pemain bukan lagi menebak menang, kalah, atau seri melainkan skor dari pertandingan yang berlangsung.

Jumlah dana yang berhasil dikumpulkan dari judi togel KSOB begitu tinggi, dalam waktu singkat saja yaitu 1 tahun (Januari-Desember 1987) judi ini berhasil mengumpulkan hingga Rp221,2 miliar.

Published by

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *